Sempat Ditolak Warga, 20 Tenaga Medis RSUZA Banda Aceh Negatif Corona

oleh -311 views

BANDA ACEH– Direktur Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Azharuddin, menyatakan bahwa tenaga medis yang khusus menangani pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19 di RSUZA saat ini dinyatakan sehat, tanpa adanya gejala virus corona.

Hal itu diketahui setelah keluarnya hasil swab dari 20 tenaga medis yang menunjukkan seluruhnya negatif corona. “Tim medis sehat, 20 orang sudah di swab, hasilnya negatif,” ujar Azharuddin kepada wartawan, Rabu, 8 April 2020.

Dengan hasil itu, kata Azharuddin, menunjukkan bahwa proteksi dan alat pelindung diri (APD) yang digunakan oleh tenaga medis cukup memadai untuk menangani pasien terpapar virus corona di Aceh.

Meski sudah dinyatakan negatif, seluruh petugas medis itu wajib melakukan isolasi, baik secara mandiri ataupun di lokasi yang telah disediakan oleh Pemerintah Aceh.

Azharuddin tak menampik soal adanya penolakan tim medis saat mereka kembali ke rumah dan kos. Kata dia, tiga hari yang lalu kejadian itu menimpa tiga anggota medis yang selama ini telah menangani pasien corona di RSUZA.

“Tapi sekarang tidak ada lagi, soal penolakan tiga orang tim medis kemarin itu sudah selesai mungkin hanya kesalahpahaman saja,” ujar Azharuddin.

Setelah dijelaskan tentang kondisi kesehatan mereka serta dibuktikan dengan hasil swab negatif corona, masyarakat bisa memahami dan menerima mereka kembali. Menurut Azharuddin, penolakan tersebut terjadi karena kehati-hatian masyarakat di tengah kondisi seperti saat ini.

“Dalam suasana kepanikan kita tidak bisa semata-mata menyalahkan masyarakat. Mungkin belum kita berikan edukasi yang memadai,” tuturnya.

Sebelumnya, petugas medis yang menangani pasien corona mengalami perlakuan tidak baik oleh warga di tempat tinggalnya. Tenaga medis itu justru diusir warga saat hendak kembali ke indekosnya.

Pengusiran tenaga medis oleh warga terjadi karena sang petugas dikhawatirkan menyebarkan virus corona di wilayah itu. Warga tidak mengizinkan tenaga medis itu untuk tinggal sementara di daerah tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Syafrizal Rahman, membenarkan adanya petugas medis yang diusir warga. Kata dia, petugas medis itu kesehariannya bekerja untuk merawat pasien Covid-19 di RSUZA. Namun, ia enggan menyebutkan warga daerah mana yang melakukan pengusiran itu.(red)