Warga KBB Sabang Serodok Kantor Keuchik

oleh -359 views

Sabang (AD) – Karena belum mendapat bantuan dari pemerintah warga masyarakat Gampong Kuta Barat (KBB), Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Jumat (19/05/20) mendatangi kantor Keuchik (Lurah) untuk menuntut haknya yang dinilai lamban dikucurkan.

Usmariani (54), warga Jurong Babul Iman Gampong Kuta Barat ia bersama warga masyarakat lainnya menuntut, dana bantuan akibat Covid- 19 yang dinilau diperlambat oleh Keuchik mereka.

“Kami datangi kantor Keuchik karena banyak yang tidak dapat rata-rata yang tidak dapat bantuan para ibu-ibu janda yang sudah bercucu, sementara anak-anak kemarin sore berkeluarga mereka terdata sehingga dengan mudah dapat bantuan”, kata Usmariani, kepada awak media.

Anehnya lagi tambah Usmariani, sistem pendataan status masyarakat yang ada di kantor Keuchik KBB itu, ada warga yang sudah beranak cucu tinggal di KBB namun, tidak terdata, maka ada yang tidak dapat bantuan.

Pihak kantor Keuchik selalu yang disalahkan Dinas Sosial padahal kita tau Dinas Sosial dapat data dari kantor Keuchik. Jadi Keuchik beralasan data warga tidak lengkap, kemudian disuruh ajukan ke tahap yang kedua.

“Kami masyarakat sudah sangat capek bolak-balik le kantor Keuchik untuk mendata ulang sedangkan data yang lama belum ada kejelasannya. Begitu juga bantuan dari Dinas Sosial yang sudah didatangkan ke kantor Keuchik, kini sudah diambil kembali untuk digudangkan”, ungkapya.

Dia menjelaskan, warga masyarakat Gampong Kuta Barat, sebagian sudah dapat bantuannya namun, ada juga yang belum dapat hingga saat ini kenapa bisa terjadi seperti ini semuanya tidak jelas.

“Kan ironis sekali malah ada yang sudah pindah pun masih dapat bantuan itu belum lagi orang yang sudah meninggal dunia, data penerimaan bantuan masih juga muncul. Jadi masalah dana Bantuan Langsung Tunai, kami masyarakat minta kepada pak Keuchik harus benar-benar trasparan”, jelasnya.

Untuk itu diminta kepada kepada Keuchik bagi yany belum harus segera dicairkan jangan bertele-tele lagi. Masyarakat perlu kepastian bukan janji-janji saja., pinta Usmariani, sembari menyebutkan jika juga masih bermasalah akan mendatangi lagi dengan jumlah yang lebih ramai lagi.

Sementara itu Keuchik Gampong Kuta Barat Ir.Hamim menjelaskan, warga masyarakat KBB mendatangi kantor Keuchik KBB untuk menanyakan masalah dana BLT. Karena di Gampong Kuta Barat ini, sudah jadi rahasia umum bahwa masyarakat disini punya tipe khusus. Jadi kami perangkat Gampong perlu hati- hati, karena selain BLT kami harus hilangkan yang sudah data penerima PKH, BPNT dan BST.

Kemudian, data bagi yang berprofesi Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI/Polri, BUMN, BUMD, kami harus keluarkan. Makanya setelah ada data yang kami himpun dari Jurong, untuk memperbaiki data tersebut harus dilakukan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).

Dalam Musdesus nanti akan dilibatkan semua peraangkat Gampong dan Tuha Peut dengan mengimput data agar tidak keliru dan tepat sasaran. Sehingga kalau ada masyarakat yang belum terdapat disitu segera melapor ke Jurong, atau langsung ke kantor Keuchik.

“Untuk diketahui BLT tidak ada susulan lagi, seperti bantuan lain ada tahap ke duanya. Dan alokasi dana desa Kuta Barat adalah 35% dari 1,8 miliar. Jadi cukup untuk 358 Kepala Keluarga (KK). Dimana KBB keseluruhan 1.285 KK, tapi untuk yang miskin termasuk PKH dan lainnya sudah hampir 620-an. Jadi seperuh penduduk KBB miskin”, jelas Hamim.

Perlu kami terangkan juha sementara ini yang terdata di KBT ada 409 KK yang akan menerima. Tetapi itu juga menunggu hasil Musdesus. Mudah-mudahan setelah Musdesus dapat terelesasikan semua., terang Hamim.(Jalal).