Sinergi Legislatif dan Eksekutif Tata Tamiang
KUALASIMPANG | AD – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang terus melakukan upaya perbaikan dan peningkatan ekonomi, tak terkecuali menumbuh kembangkan generasi penerus yang berakhlaqul qarimah penyebar syiar Islam.
Paduan Pemkab Aceh Tamiang dan DPRK, bukan isapan jempol, tampak Penjabat (Pj) Bupati Meurah Budiman, SH. MH. Dan Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang Fadlon, SH memberikan dorongan dan support pada pedagang Kaki Lima di Pajak Pagi Kota Kualasimpang, cara meningkatkan penjualan pedagang.
Obsesi Meurah dan Fadlon, adalah bagaimana para Pedagang Kaki Lima bisa mendongkrak penjualan untuk meningkatkan perekonomian keluarga, kata Fadlon; cara termudah adalah harus ramah kepada pembeli. “Itu salah satu cara paling mudah,” katanya.
Begitu penjelasan Fadlon disela-sela blusukan ke Pajak Pagi Kota Kualasimpang bersama Meurah Budiman pekan lalu. Keduanya tampak sumringah, berkelakar dengan para Pedagang Kaki Lima.
Fadlon dan Meurah terlihat sangat energik, “Ini kunjungan pertama sekali saya, ke Pajak Pagi Kota Kualasimpang, dua bulan menjabat sebagai Pj Bupati. Tujuannya menstabilkan harga barang di pasar, agar barang laku, pangsa beli tinggi, menjaga Deflasi ataupun Inflasi itu penting, agar tidak ada yang merasa dirugikan,” sebut Bupati Meurah.
Menariknya, Meurah dan Fadlon memborong belanjaan jenis sayur-sayuran di pajak. Ini satu cara menarik simpatik masyarakat, “opps…bukan begitu, saya sepertinya sama pak Fadlon punya ide yang sama. Sama-sama suka ke pasar, berdialog dengan para pedagang kaki lima,” sergah Meurah sambil sumringah.
Di pajak pagi kota Kualasimpang, keduanya saling menanyakan harga beberapa produk Sembilan Bahan Pokok (Pokok) yang menjadi bahan utama rumah tangga, memasak.
Kata Fadlon, itu penting ditanya, untuk menjaga keseimbangan harga barang di pasar. Jika ada yang mamainkan harga bisa langsung ketahuan.
“Jika sudah begitu kita bersama pak Bupati akan panggil stakeholder yang bersentuhan langsung dengan harga barang, terutama Dinas Koperasi dan Perdagangan, serta dinas-dinas lainnya,” jelas Fadlon.
Turun ke Pajak Pagi Pantau Harga Barang
Meurah Budiman, SH, MH didampingi Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, Fadlon, SH, bersama Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kepala Dinas Lingkugan Hidup, dan Kasatpol PP dan WH, meninjau harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di pasar Pajak Pagi Kota Kualasimpang, pekan lalu.

Kunjungan itu dilakukan, menindaklanjuti Instruksi Presiden Jokowi kepada pemerintah daerah untuk meninjau kenaikan harga pasar akibat inflasi.
Penjabat (Pj) Bupati Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, bersama Wakil Ketua I DPRK, berkesempatan dialog dengan para pedagang kaki lima menanyakan menyetabilkan harga barang dagangan di pasaran.
Seperti; beras, minyak goreng, cabai, telur, bawang merah dan sejumlah komoditi lainnya dan kendala apa saja yang dialami.
Dalam pantauan, harga beberapa bahan pokok masih dalam keadaan stabil. “Alhamdulilah, setelah kita lakukan peninjauan harga bahan pokok masih dalam keadaan normal dan stabil,” sebut Meurah.
Dikatakannya, Ia bersama dinas terkait akan terus memantau dan melakukan evaluasi inflasi yang terjadi di daerah, karena ini bagian dari Program Pemerintah Daerah untuk menekan hal itu.
“Bahan pokok yang ada dipasar, rata rata masih diproduksi dalam Kabupaten Aceh Tamiang. Hanya beberapa bahan pokok berasal dari Sumatera. Kita harapkan ke depan, bisa kita tingkatkan lagi produksi dari dalam wilayah kita sendiri”, ujarnya.
Selain meninjau harga bahan pokok di pajak pagi Kota Kualasimpang, Meurah dan Fadlon meninjau infrastruktur pasar, tepatnya di gedung pasar lantai dua. Di sana ditemui banyaknya plafon yang bocor dan rusak.
Meurah berupaya bersama Dinas terkait mengusulkan kembali anggaran pembenahan gedung pasar yang juga akan dibantu oleh dana aspirasi dewan.
“Tadi Saya dan Pak Dewan sudah sepakat, Insha Allah dengan dana aspirasi yang ada bisa membantu pembenahan infrastruktur pasar pagi Kota Kualasimpang,” ungkapnya.
Belajar Kunci Utama Menuju Sukses
Takbir Kebesaran Allah bergema di Dayah Misbahur Rasyad Al-Aziziyah Kampung Benua Raja Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.

Ketika Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat, Fadlon. SH dan Pj Bupati Meurah Budiman. Minggu pekan lalu berkunjung ke Dayah itu. Untuk memberikan motivasi dan semangat kepada para Santriwan – Santriwati.
“Allah Akbar, Allah Akbar, Allah Akbar, Sebagai Wakil Rakyat, saya bangga terhadap kemajuan pesat Dayah Misbahur Rasyad Al-Aziziyah. Empat tahun lalu Santrinya hanya berjumlah sekitar 20-an, tapi sekarang sudah ratusan,” kata Fadlon dalam sambutannya pada kegiatan Reses DPRK setempat tersebut.
Fadlon sangat bangga dengan capaian kemajuan Dayah dan Pesantren di Aceh khususnya Aceh Tamiang berkembang dengan sangat pesat. Sangat berdampak pada perilaku siswa-siswi, beralih dari sekolah umum ke sekolah agama.
“Ini perilaku yang sangat baik, Insya Allah kedepan generasi pemimpin di Kabupaten Aceh Tamiang akan digantikan oleh para alumni-alumni santri dan santriwati yang memiliki ilmu agama,” sebut Fadlon
Fadlon yang merupakan politisi muda dari Partai Aceh ini berpesan agar jangan sia-siakan waktu dan manfaatkan untuk terus belajar.
“Belajar adalah kunci utama mencapai kesuksesan. Patuhlah kepada guru (ustadz/ustadzah) sehingga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat dan berkah serta bisa membanggakan bagi kedua orangtua dan masyarakat,” pesannya.
Dia menghimbau agar para santri – santriwati untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Dijelaskan dalam kegiatan Reses yang dilaksanakan ini tidak ada kaitannya dengan unsur politik. Kegiatan ini merupakan kewajiban bagi seluruh anggota DPR untuk kembali ke daerah pemilihannya dengan tujuan menyerap aspirasi serta kegiatan ini juga merupakan ajang silaturahmi.
Dilihat dari kemajuan Dayah Misbahur Rasyad Al-Aziziyah sambung Fadlon dapat dilihat banyaknya para santri dan santriwati baik dari daerah maupun dari luar daerah kabupaten Aceh Tamiang untuk menimba ilmu agama.
“Meningkatnya jumlah santri dan santriwati, tentu akan berdampak dengan fasilitas, sarana dan prasarana termasuk infrastruktur yang harus ditingkatkan pula,” ungkap Fadlon.
Menurutnya, kurang lebih empat tahun berdirinya Dayah Misbahur Rasyad Al-Aziziyah Aziziyah yang dipimpin oleh Tengku Miswari, M. Ag ini, telah memiliki sebanyak 600 santri dan santriwati, tentu telah banyak melahirkan generasi islami.
“Kita dan pemerintah akan berupaya bersama untuk mengalokasikan anggaran pembangunan Yayasan Dayah Misbahur Rasyad Al-Aziziyah, sehingga para santri dan santriwati dapat merasa nyaman dalam proses belajar dan mengajar,” sebut Fadlon, yang diaminkan oleh para santri – santriwati.
Sebelumnya, Datok Penghulu Kampung Benua Raja, Suyono, menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon SH yang telah berkesempatan untuk hadir ke Yayasan Dayah Misbahur Rasyad Al-Aziziyah dalam agenda kegiatan Reses.
Suyono berharap dengan kehadiran Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang ini dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan yayasan agar mampu menampung santri dan santriwati yang lebih banyak lagi.
“Kepada para santri – santriwati untuk tetap mentaati segala peraturan dan ketentuan yang telah diterapkan oleh pimpinan yayasan tanpa mencederai nama baik diri dan yayasanYayasan Dayah Misbahur Rasyad Al-Aziziyah,” pesannya.
Dalam kegiatan tersebut diakhiri dengan dialog langsung kepada para santri – santriwati kepada Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon dengan mengajukan enam pertanyaan.
Enam pertanyaan seputaran agama tersebut di lontarkan oleh Fadlon untuk tiga santri dan tiga santriwati, bagi yang berhasil menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah uang tunai darinya.
Di Reses I DPR Aceh; Aceh Tamiang Kaya SDA.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, Suprianto, ST. Pada acara Reses I Pimpinan dan Anggota Dewan setempat di Aula Sekdakab awal Februari lalu mengatakan; bahwa Aceh Tamiang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat dikembangkan menjadi nilai ekonomi.
“Kami atas nama Pimpinan dan Anggota DPRK Aceh Tamiang mengucapkan selamat datang kepada Pimpinan dan Anggota DPRA dan suatu kehormatan bagi kami pada momentum Reses I DPRA Tahun 2023″ kata Suprianto, ST pada awal sambutannya.
Dia mengatakan bahwa; Aceh Tamiang secara kasat mata merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam, yang berlimpah seperti potensi sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan, namun dibalik potensi sumber daya alam yang melimpah, terdapat juga permasalahan-permasalahan yang secara umum dapat direkapitulasi.
Antara lain, sebut Suprianto; penanggulangan bencana daerah seperti banjir yang hampir 2 tahun belakangan ini terjadi secara periodik, penanggulangan kemiskinan ekstrim, antisipasi dampak inflasi, penurunan angka stunting serta perlindungan anak dan perempuan dari kekerasan.
Semua persoalan tersebut tidak dapat teratasi apabila tidak adanya kerja sama yang baik dari semua stake holder baik itu Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten, DPRA dan DPRK Aceh Tamiang.
“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya bersifat seremonial belaka, lebih dari itu harus dapat direalisasikan mengingat kemampuan APBK Aceh Tamiang yang terbatas sehingga dibutuhkan dukungan anggaran yang bersumber dari APBA” katanya.
Dukungan Seluruh Elemen Perlu Membangun Aceh Tamiang
Dilain kesempatan, Penjabat (Pj) Bupati Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengatakan, pihaknya siap melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan taraf hidup dan income perkapita masyarakat di Bumi Muda Sedia [Sebutan Aceh Tamiang].
Untuk semua itu perlu dukungan dari DPRK, DPRA terkait pressure Anggaran Pembangunan dan Belanja Kabupaten (APBK) dan Anggaran Pembangunan dan Belanja Aceh (APBA) mendukung perubahan kebijakan pembangunan di semua sektor.
“APBK Aceh Tamiang, tidak memadai untuk pemerataan pembangunan, Sarana dan Prasarana, Infrastruktur dan kemasyarakatan secara umum. Sebab masih kecil, jika dibandingkan dengan luas wilayah Aceh Tamiang,” sebut Meurah.
Kata Meurah, perlu adanya pressure dari DPRK, DPRA dan Anggota DPR RI mendukung sepenuhnya mendatangkan anggaran yang lebih besar ke Tamiang, terutama itu, kata Dia; Provinsi dan Pusat.
Yang paling utama harus dibenahi adalah, terkait masalah bencana banjir yang kerap menjadi langganan banjir tahunan di Aceh Tamiang.
Pun begitu, penanganannya multi linear, terkait 3 kabupaten di atas Aceh Tamiang. Seperti Aceh Timur, Gayo Lues dan Kabupaten Langkat Sumatera Utara untuk mengatasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tamiang yang berada di hilirnya.
“Saya kira penanganan banjir Tamiang adalah membangun Kanal atau Embung, serta menjaga wilayah-wilayah tangkapan air agar tidak ada lagi balakan, logikanya eskalasi balakan di hulu DAS Tamiang masih tinggi, makanya banjir tidak bisa dibendung lagi” Jelasnya.
Seyogianya, beber Meurah; hal tersebut menjadi pemikiran seluruh elemen yang ada, menciptakan formula-formula jitu dalam menanggulangi banjir di Tamiang. “Ayo kita satukan pemikiran, untuk mengatasi banjir di Aceh Tamiang. Setelah itu teratasi baru berbicara masalah estetika keindahan di jalan dan kota,” pungkas Meurah. [].