Polemik Ijazah Palsu, Ketua KNPI Aceh Terpilih Didesak Harus Terbuka

oleh -135 views
oleh
Ijazah sarjana yang dianggap palsu. (Ist)

Banda Aceh (Atjehdaily)-Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Baladhika Karya Provinsi Aceh, Teuku Syamsinahya mendesak ketua DPD KNPI Aceh terpilih, Wahyu Saputra untuk terbuka soal status ijazah kesarjanaannya sehingga polemik seputar keaslian ijazah tersebut segera dapat diakhiri.

“Kita memang mencurigai saudara Wahyu memiliki ijazah yang diduga palsu. Mengapa seperti itu bahwa sampai hari ini berkas ijazah itu belum dilengkapi oleh saudara Wahyu,” ujar Teuku Syamsinahya kepada wartawan, Selasa, 22 Agustus 2017.

Hasil penelusuran via online Dikti (pendidikan tinggi), pihaknya tidak menemukan nomor ijazah sang ketua terpilih, dan ketika pihaknya mengecek Nomor Induk Mahasiswa yang bersangkutan terdapat dua nomor induk, satu keluaran Tahun 2010 dan satu lagi Tahun 2015.

“Hasil penelusuran kami, NIM Tahun 2010 itu tidak terpakai lagi, dan keluarlah NIM baru Tahun 2015. Kalau hidup NIM itu Tahun 2015, maka otomatis perjalanan kuliahnya tidak sampai 2 tahun,. Kalau S1, SKS minimal berkisal 150 SKS, kita mencurigai itu. Menyangkut nomor ijazah kita sudah cek ke dikti, itu tidak ada,” ungkapnya.

BACA..  Polres Nagan Raya Gelar Patroli Gabungan Tertibkan Tambang Ilegal

Pihaknya menyarankan, supaya polemik polemik terkait ijazah yang didesas-desuskan palsu itu harus segera dituntaskan oleh pihak kampus, maupun pihak pemuda sendiri  terutama KNPI.

“Saya mendorong juga saudara Wahyu, isu isu berkembang tentang ijazah palsu itu dia harus klirkan baik secara individu yang kita curigai maupun mendorong Pemerintah Aceh untuk mengusut tuntas pelaku pelaku ijazah palsu. Sehingga penghargaan terhadap nilai nilai akademisi itu supaya tidak dinodai oleh oknum dari pihak kampus manapun yang telah membuat ijazah palsu,” kata Teuku Syamsinahya.

BACA..  Polres Nagan Raya Gelar Patroli Gabungan Tertibkan Tambang Ilegal

Untuk itu, pihaknya mendorong Pemerintah Aceh untuk serius mengusut oknum oknum pengguna ijazah palsu baik oleh PNS itu sendiri maupun oknum lainnya.

“Kita selaku bahagian dari KNPI  melihat persoalan ini mencederai proses proses (pemilihan), jika proses itu tidak baik, maka ini sebuah kecelakaan sejarah. dalam dunia kepemudaan itu harus klir,” tegasnya.

Menurut Teuku Syamsinahya, pemuda itu harus memiliki tingkat kejujuran yang tinggi dan memiliki kapasitas yang memadai terutama para pengelola kepemudaan di Aceh.

“Artinya dia harus punya kapasitas, integritas, karena KNPI ini adalah sebuah organisasi paripurna buat pemuda. Jika pemuda tidak mempunyai integritas bagaimana nasib 1 juta lebih pemuda di Aceh. Untuk mengelola pemuda itu harus anak muda yang memiliki integritas,” nilainya.

BACA..  Polres Nagan Raya Gelar Patroli Gabungan Tertibkan Tambang Ilegal

Untuk itu, dia mendorong supaya ketua KNPI terpilih segera terbuka kepada publik terutama internal KNPI Aceh, apakah ijazah tersebut asli atau palsu.

“Maka dia harus terbuka agar polemik ini selesai, kalaupun ijazah itu asli saya bersyukur, kalau palsu harus mempertanggungjawabkan, sehingga hal seperti ini tidak terulang lagi,” pungkasnya.

Hingga berita ini dilansir, redaksi atjehdaily.id belum berhasil mendapat keterangan dari Wahyu Saputra, selaku ketua KNPI Aceh terpilih terkait munculnya polemik ijazah yang diduga palsu. Namun sebelumnya dia membantah telah menggunakan ijazah palsu.. (MU)