Tak Cermin Budaya Santri, APSB Kecam Perputaran Film ‘The Santri’

oleh -129 views

Bireuen, (AD) – Menyikapi akan perputaran Film “The Santri” yang rencananya akan dilakukan pada bulan Oktober tahun 2019, bertempatan moment Hari Santri di Indonesia.

Aliansi Persatuan Santri Bireuen (APSB), tergabung beberapa Dayah dan Pesantren dalam melakukan aksi damai dengan mengencam keras atas penyiaran Film tersebut, karena tidak sesuai dengan nilai nilai kehidupan kebudayaan santri ummat Islam di Aceh, khususnya dan Indonesia pada umumnya, mengarah kepada prilaku yang negatif (Kontradiksi) bagi masyarakat kita yang mayoritas beragama Islam.

Hal tersebut disampikan oleh Koordinator Aksi Lapangan (Koorlap), Iskandar atau sering disapa Tu Ih, dalam aksi unjuk rasa hak menyampaikan pendapat dimuka umum (Aspirasi), kepada Media Atjehdayli.id di Alun-alun Tugu Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Jum’at ( 4/10/2019 ).

“Menurut Tu Ih, kita dari APSB menolak keras dan mengencam secara tegas atas beredar informasi yang berkembang di media, rencananya akan diputar secara resmi dengan tayangan perdana pada Bioskop di Jakarta pada bulan Oktober tahu 2019.” Kata Iskandar selaku Korlap.

“Kita melakukan Aksi Penolakan Terhadap Perputaran Film The Santri di Bireuen dan Aceh serta di Indonesia maupun diluar negeri, merupakan suatu permutarbalikan fakta dalam “Film The Santri” itu, karena tidak sesuai dengan kebiasaan Akhlak Santri di Tanah Air kita Indonesia, karena mengarah kepada pergaulan bebas santri menuju pada pemahaman Islam Liberalisme Negara Luar.” Tegasnya Tu Ih aktivis Bireuen ini.

Pantauan pihak media ini di Alun alun Pusat Kota Bireuen meskispun sebelumnya beredar informasi dari mereka akan menurunkan ribuan massa, namun hal itu tidak terwujud mampu menghadirkan massa ribuan itu, terkait sikap orasi aksi damai menolak dan mengencam peredaran “Film The Santri” di Indonesia.

Aliansi Persatuan Santri Bireuen ini tergabung empat perwakilan Orator Santri dari pengurus Front Santri Indonesia Cabang Bireuen, yaitu Fachrul Hadi Azzaidi, selaku orator Aksi Damai itu, Tgk Munawar sebagai Orator dari Pondok Pesantren atau Dayah Nurul Yakin Kecamatan Juli, Tgk Fauzi Santri dari Dayah atau Pesantren Nurul Ikhlas Kecamatan Jangka, Tgk Bukhari Pimpinan Dayah atau Pesantren Darul Ulum Bayu, Kecamatan Peusangan.

Adapun pernyataan sikap mereka, saat media ini meliputnya adalah
Aliansi Persatuan Santri Bireuen atau disingkat(APSB), menolak terhadap perputaran Film The Santri di Indonesia. Mereka para Aliansi Santri itu, menguntuk keras kepada pihak produser ‘Film The Santri’, karena pembuatan Film itu adalah seorang yang beragama Kristen (Non Muslim dan Bukan Santri).

Menolak keras atas rencana pemutaran film tersebut, akan ditayangkan pada ‘Hari Santri Nasional di Indonesia. Menguntuk keras atas tindakan ‘Said Aqil Siraj’, yang diduga telah merekomendasikan film the santri, sehingga pemutaran film itu berdampak tentu biasnya negatif, merusak citra Intitusi Pendidikan Pesantren atau Dayah, baik di Aceh dan seluruh Indonesia.

Meminta kepada semua masyarakat dan seluruh santri serta seluruh ummat islam di Indonesia bisa memboikot menonton Film tersebut, dengan berjuang turun kejalan menyampaikan aspirasi ini secara tertulis kepada Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, (MPU Aceh) Banda Aceh dan Majelis Ulama Indonesia di Jakarta.

Segera mengeluarkan rekomendasi Fatwa Hukumnya melarangnya kepada Pemerintah Pusat,Kementrian terkait di Jakarta dan Kapolri serta baik kepada pihak Bioskop, Televisi, dan pihak Youtube, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Lembag Sensor Film Indonesia, begitu juga pada Negara Asing akan diputar secara perdana ‘Film The santri’, atas karya hasil shooting rekaman di Indonesia maupun di luar negeri.

Dikarenakan cerita dalam ‘Film The Santri’ itu sungguh sangat jauh berbeda akan banyak indikasi kontradiksi, berbentuk penyimpangan kebiasaan pola hidup akhlak santri yang bernuasa sangat islami tanpa ada campur aduk interaksi sosial antara lelaki dengan perempuan, ada batasan jurang pemisah bagi yang bukan Muqhrimnya, tentu yang jelas pada Film The Santri itu bukan budaya dan akhlak santri baik di Aceh maupun Indonesia. Lebih mengarah indikasi pada pemahama Islam liberal dan banyak Hoaks Prilaku menyimpang para santri pada Film tersebut mengandung kontroversi.

“Makanya kita Minta MPU Aceh Dan MUI ditingkat Nasional perlu segera memanggilnya pihak produser, sutradara,aktor utama pemain Film dari ajaran karya yang bertolak belakang dalam ilmu pengetahuan Islam dan segera menyurati Pemerintah dan Kapolri, Komisi Penyiaran Indonesia serta Lembaga Sensor Film Indonesia untuk menindaklanjuti aspirasi yang kita sampaikan dari Aceh bisa di dengar secara bijak, baik untuk direspon segera,” tutup Tu Ih. (Iqbal).