Redelong,AtjehDaily.id – Ratusan warga dari Kecamatan Linge, Aceh Tengah melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Selasa (19/7/2022) siang.
Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah agar memperhatikan kondisi desa mereka yang terletak jauh di pedalaman, sekitar 80 kilometer dari ibu kota Takengon. Koordinator aksi, Badri kepada media ini menyebutkan, setidaknya ada dua hal yang mereka tuntut yaitu ketersedian akses internet yang memadai, dan akses jalan yang tak kunjung diperhatikan, seperti di Desa Linge, Reje Payung, Jamat, Delung Sekine, dan Kutereje.
“Desa kami jauh dari kota sekitar 80 KM, akses jalan buruk, sinyal tidak tersedia, kami meminta kepada Pemda agar segera membenahi kawasan tinggal kami, karena kami sangat membutuhkan perbaikan, sinyal maupun jalan,” tegas Badri.
Badri menambahkan, dengan kondisi tersebut warga di beberapa desa mengalami kesulitan dalam berbagai sektor, seperti pendidikan maupun ekonomi.
“Saya harus menitip pesan kepada ibu saya melalui supir mobil untuk mengirimkan saya beras, karena tidak bisa saya telpon langsung,” begitu keadaanya, keluh Badri.
Selain itu, tambahnya, akibat akses jalan yang rusak parah, masyarakat juga kesulitan mengeluarkan hasil panen untuk dipasarkan.
“Kami sudah sampaikan keinginan kami, mereka (DPRK) sudah menyanggupi dan berjanji akan melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan terkait tower, jalan, dan ada satu jembatan yang buruh perbaikan,” jelas Badri.
Menurut informasi yang dia terima, DPRK akan membahas tuntutan masyarakat Linge bersama Bupati Aceh Tengah, Sekda, dan Assiten III.
“Kami menunggu pembahasan tersebut dan berharap hasil yang maksimal atas segala tuntutan,” ungkap Badri.
Badri menegaskan jika keinginan para pengunjuk rasa tidak dipenuhi, pihaknya akan mendatangkan lebih banyak massa (warga) untuk melakukan aksi lanjutan.
“Jika tidak kuncung digubris, atau pihak DPRK melanggar komitmennya, kami akan mengosongkan Kecamatan untuk hadir kembali dengan massa yang lebih banyak,” bebernya Badri.
Dirinya bahkan mengaku jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, saat Pilkada akan datang, pihaknya akan memilih golput. “Tidak hanya memilih golput, jika kami tidak diharapkan, kami memilih sejumlah desa di Kemukiman kami keluar dari wilayah Kabupaten Aceh Tengah,” tutup Badri.
Pantauan media ini, unjuk rasa yang melibatkan lebih dari ratusan masa tersebut selesai sekitar pukul 17.30 WIB, selanjutnya peserta aksi terlihat membubarkan diri. (Abdul Rahman)