Banda Aceh (AD)- Sebagai respon atas urgensi momentum penandatanganan Nota Kesepahaman antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia di Helsinki pada 15 Agustus 2005 silam, dan juga sebagai modalitas dalam menata Aceh pasca konflik.
Pemerintah Aceh telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 21 Tahun 2014. Berdasarkan Peraturan tersebut, Pemerintah Aceh menetapkan tanggal 15 Agustus sebagai Hari Perdamaian Aceh.
Momentum peringatan 16 Tahun Hari Damai Aceh tahun 2021, kita mengambil tajuk “MENJADI BINGKAI PERDAMAIAN DUNIA”.
“Perdamaian Aceh sudah menjadi rujukan dan pembelajaran bagi beberapa negara yang sedang berkonflik guna belajar kepada Aceh khususnya untuk kawasan Asia Tenggara,” ungkap Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) H. Fakhrurrazi Yusuf, SE, M.Si didampingi Ketua Pelaksana, Agusta Muktar, Sabtu 14 Agustus 2021 di Banda Aceh.
Untuk pelaksanaan Hari Damai Aceh tahun ini, dipusatkan di Gedung Serba Guna Stadion Lhong Raya. Untuk tamu undangan kita batasi hanya 200 orang.
“Untuk tamu undangan, kita batasi hanya 200 orang terdiri dari berbagai unsur, Tokoh Perdamaian, Unsur Pemerintah, TNI, POLRI. KPA, Ulama, Akademisi. Tokoh Pemuda, OKP dan Ormas. Pembatasan undangan ini kita lakukan, karena mengingat Banda Aceh masuk PPKM Level 4,” ujar Fakhrurrazi.
Selain itu, Badan Reintegrasi Aceh tetap menghimbau kepada tamu undangan untuk mematuhi Protokol kesehatan dan panitia juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan kegiatan Hari Damai dalam masa pandemi Covid -19 dan PPKM Level 4.
“BRA juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak hadir ke Banda Aceh guna menghadiri acara Hari Damai Aceh. Hal itu dikarenakan, Kota Banda Aceh masuk dalam PPKM Level 4,” himbaunya.
“Kita sangat berharap, pelaksanaan Hari Damai Aceh ke 16 dapat berjalan secara khidmat dan lancar,” harapnya.
Kepada masyarakat luas yang ingin menyaksikan prosesi pelaksanaan Hari Damai Aceh ke 16, dapat menyaksikan via Live Streaming Youtube. (*)
