SOLO (AD) – Desain Logo HUT RI Ke-75 Mirip Salib membuat Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS) melalui Ketua Divisi Advokasi & Kelaskaran, Ahmad Sigit, ST didampingi pengurus lainnya mendatangi Masjid Balaikota Surakarta, Jum’at 7 Agustus 2020.
Kedatangan mereka ditemui Sekda Kota Solo, Ayani dalam rangka menyampaikan saran Tema dan Logo HUT RI ke-75 yang ditujukan kepada Presiden RI, Kementerian Sekretariat Negara, Gubernur Jateng, Walikota Surakarta dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Seperti dilansir atjehdaily.id, Berdasarkan Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara nomor B-457/ M.Sesneg/ SEUTU.00.04/06/2020 tentang Partisipasi Menyemarakan Peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI tahun 2020, para pemimpin lembaga Negara, dihimbau untuk turut serta menyemarakan Peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI Tahun 2020 dengan melaksanakan beberapa hal diantaranya memasang umbul-umbul, dekorasi, atau hiasan lainnya serentak sejak tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Agustus 2020 dengan merujuk pada pedoman logo dan desain turunan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI.
Beberapa alternatif logo dan rancangan juga telah dilampirkan. Namun ada beberapa rancangan yang terkesan ada simbol agama tertentu berbentuk salib telah dicetak berupa MMT yang sudah terpasang di Solo dan sekitarnya. Masyarakat perlu penjelasan dan sekaligus menyayangkan adanya kesan agama tertentu yang berupa salib dalam alternatif logo dan desain tersebut.
Semestinya semangat Indonesia Bangkit dan tema Indonesia Maju melawan Pandemi dan diambang Resesi tidak perlu dengan melakukan hal-hal yang kontroversial, berpolemik, membuat gaduh, membingungkan ataupun kontraproduktif. Untuk itu kepada Presiden RI, Kementrian Sekretariat Negara, para kepala daerah baik gurbernur, walikota/bupati untuk bisa bijaksana dalam menggunakan logo dan desain tersebut.
“Kami juga berharap Kementerian Sekretariat Negara meralat dan menarik logo dan desain yang menggunakan simbol agama tertentu yang terkesan ada gambar Salib,” demikian saran dan harapnya.
Sementara itu, Ustadz Endro Sudarsono menambahkannya bahwa dalam pertemuan tersebut, Ayani selaku Sekda memastikan bahwa Pemkot tidak menggunakan logo dan desain yang menyerupai salib, tapi cukup tema Indonesia Maju.
“Menyikapi hal itu, spanduk yang sudah dipasang di Museum Keris Solo juga sudah diturunkan,” Pungkas Ahmad Sigit . (Red/Rls)