Kelompok KKN Melayu Serumpun PTKIN Kembangkan Potensi Tudung Saji

oleh -186 views

Calang (AD)- Gampong (Desa) Lamtui yang berada di Mukim Keuluang, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, Indonesia terpilih sebagai salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun III.

KKN ini diikuti oleh 223 mahasiswa dari 16 PTKIN se-Sumatera dan dilaksanakan selama 40 hari mulai tanggal 23 Juni sampai dengan 31 Juli 2022.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun merupakan sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi suatu daerah baik pariwisata atau budaya.

Setelah Jambi dan Sumatera Barat, pada tahun ini tuan rumah KKN Melayu Serumpun III berlokasi di Aceh dan diamanahkan kepada  UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai pelaksana. Sementara itu Gampong Lamtui yang berada di Kabupaten Aceh Jaya menjadi salah satu tempat pelaksanaan KKN.

Mahasiswa yang ditempatkan di Gampong Lamtui terdiri dari beberapa delegasi yakni, UIN Ar-Raniry Banda Aceh (Rahmad Muhayat Syah, Naqiatul Misqa, Farah Diana Rohim, Alvioni Maulida Putri), UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu (M. Rosyid Rabbani), IAIN Metro Lampung (Ginta Dwiki Meliana), UIN Raden Intan Lampung (Silvi Rahmadani), IAIN Lhokseumawe (Muhammad Hanif), UIN Sumatera Utara  (Bunayyati Hakimah), dan UIN Raden Fatah Palembang (Togar), UIN Jambi (Dewi Suta Ningsih), IAIN SAS Bangka Belitung (Wahyu Firdaus).

Penduduk Gampong Lamtui terdiri dari 120 Kartu Keluarga (KK) yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani dan peternak. Lamtui Termasuk bagian Dusun Ulee Goh yang letaknya cukup strategis karena berada di  jalur lintas Calang-Banda Aceh. Selain itu Lamtui dikelilingi oleh bukit-bukit yang menambah keindahannya.

Gampong Lamtui juga sangat dekat dengan laut Samudera Hindia. Pada saat  tsunami Aceh tahun 2004  silam, Gampong Lamtui terkena dampak terparah, seluruh bangunan kecuali meunasah hancur akibat goncangan gempa dan terjangan tsunami.

Di Gampong Lamtui ini terdapat sebuah warisan budaya khas yang dimiliki yaitu tudung saji hias atau dalam bahasa setempat sange. Sange ini bukanlah tudung saji biasa, akan tetapi sangat banyak keistimewaan yang dimiliki oleh produk budaya khas Gampong ini.

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh Rahmad Muhayat yang diamanahkan sebagai Ketua Kelompok KKN Melayu Serumpun mengatakan, program utama yang akan mereka jalankan adalah pengembangan UMKM Tidung saji.

“Program utama yang akan dilakukan adalah sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh pihak panitia LPPM, yakni Pengembangan Pariwisata Halal dan Budaya Melayu Serumpun jadi kami mengambil pada bagian pengembangan UMKM tudung saji (sange) yang mana itu adalah produk khas dari Desa Lamtui,” ujar Rahmad, melalui pesan WhatsAAp kepada media ini, Sabtu 2 Juli 2022.

Masyarakat Gampong Lamtui, kata Rahmad, sangat kental dengan Syari’at Islam juga sangat menjaga adat dan tradisi salam bermasyarakat.

“Setiap pekannya, dilaksanakan kajian-kajian agama rutin di meunasah, diantaranya, Taklim Kitab Fiqah, Majelis ta’lim ibu-ibu dan juga kajian keislaman. Faktor inilah yang menjadikan Gampong Lamtui terjaga masyarakatnya dengan nilai-nilai keislaman,” tutur Rahmad.

Selain itu ia juga menambahkan, terpilihnya Gampong Lamtui sebagai lokasi KKN Melayu Serumpun, seluruh anggota KKN berharap kerajinan tudung saji dapat dipasarkan secara luas hingga keluar daerah.

“Harapannya masyarakat di Gampong Lamtui bisa mengembangkan potensi tudung saji bukan hanya di daerah sendiri, tapi bisa dipasarkan hingga keluar daerah,” pungkasnya. (*)